Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan

Ungkapan sendiri merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru. 

Dikarenakan ungkapan terbentuk dari gabungan kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah gabungan kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan gabungan kata tersebut bisa memiliki dua makna yang berbeda yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna kiasan (konotasi).

Contoh:

Gulung tikar

Gabungan kata teresebut belum bisa dikatakan sebagai ungkapan jika belum disertakan ke dalam kalimat karena maknaya belum jelas.

1. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu.
2. Akibat tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar.

Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan karena “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu bangkrut, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan karena “gulung tikar” yang dimaksud adalah makna denotasi yaitu menggulung tikar. 

Contoh – contoh ungkapan beserta kalimatnya

Buah bibir = Topik pembicaraan
Akibat kelakuan nakalnya, Budi menjadi buah bibir di masyarakat sekitar rumahnya.

Buah tangan = Oleh – oleh
Bibi membawa buah tangan dari kampung titipan nenekku.

Buah hati = Anak
Sudah lama pasangan itu menantikan buah hati, tetapi belum juga mendapatkannya. 

Kepala dingin = Tenang
“Setiap masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin,” nasehat Pak Raden.

Keras kepala / Kepala batu = Bandel
Sudah berapa kali dia diingatkan, tetapi tetap saja dia keras kepala.

Kepala udang = Bodoh
“Dasar kepala udang!” bentaknya.

Panjang tangan = Suka mencuri
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang, karena ada si panjang tangan diantara kami.

Ringan tangan = Suka menolong
Ani sangat disukai oleh teman-temannya karena dia ringan tangan.

Panjang akal = Orang yang cerdik
Penjahat itu dijuluki si panjang akal karena berhasil menipu korbannya beberapa kali.

Tangan kosong = Tak membawa apa – apa
Polisi itu melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong.

Angat tangan = Menyerah
Setelah ditodong pistol oleh polisi, penjahat itu angkat tangan.

Omong kosong = Bualan
Aku sudah muak dengan omong kosong si Budi.

Tinggi hati = Sombong
Janganlah menjadi orang yang tinggi hati karena semua manusia sama di mata tuhan.

Setengah hati = Tak sungguh – sungguh
Dia bekerja dengan setengah hati, akibatnya pekerjaannya tidak maksimal.

Angkat kaki = Pergi
Aku memintanya untuk angkat kaki dari hadapanku segera.

Muka tembok = Orang yang tak tahu malu
Budi memang muka tembok, dia selalu saja mengganggu gadis – gadis di sekitarnya. 

Hidung panjang = Orang yang suka berbohong
Jangan mempercayai si hidung panjang kalau tidak mau kecewa dibuatnya.

Gelap mata = Hilang kesabaran
Pak raden menjadi gelap mata sehingga dia membanting semua barang – barangnya.

Besar mulut = Orang yang suka membual
Aku tidak kuasa lagi mendengar si besar mulut itu berbicara.

Tulang punggung = Orang yang bertanggung jawab denga kehiduan seseorang
Joni sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak dia tamat dari SMP.



Referensi :
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-contoh-kalimat-ungkapan-lengkap.html. Diakses Pada Tanggal 8 Juni 2016

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Legenda Batu Gantung Parapat Danau Toba

PROPOSAL

Jenis - Jenis Profesi Di Bidang TIK Dan Deskripsi Kerja Profesi IT