Kerangka Karangan (Outline)
Mengarang adalah mengorganisasi ide.
Pengorganisasian ide diawali dengan menyusun kerangka karangan. Dengan kerangka
karangan, rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Nama lain kerangka karangan adalah outline. Kata ini
lebih sering dipakai daripada kerangka karangan. Kerangka karangan merupakan
rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita menuyusun karangan
itu. Kerangka karangan juga akan menjamin bahwa penulisan akan bersifat
konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target pembacanya. Selain
itu, kerangka karangan akan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
kesalahan terutama dalam mengembangkan detail - detailnya.
·
Fungsi kerangka karangan :
1. Memudahkan pengendalian variabel,
2. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan
karangan, dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga
memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang
diinginkan,
3. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah
dirumuskan dalam topik, judul, masalah, tujuan dan kalimat tesis,
4. Memudahkan penulis menyusun kerangka karangan
secara menyeluruh,
5. Mencegah ketidaklengkapan bahsan,
6. Mencegah pengulangan pembahasan ide,
7. Memperlihatkan kekurangan atau kelebihan materi
pembahasan.
·
Langkah – langkah Menyusun Karangan :
Pada umumnya, bentuk kerangka karangan dibedakan
atas kerangka kalimat dan kerangka topik. Kerangka kalimat menggunakan kalimat
berita yang lengkap dalam merumuskan tiap topik, subtopik, maupun sub-subtopik.
Sedangkan di dalam kerangka topik, tiap butir dalam kerangka tersebut terdiri
atas topik yang berupa frase (alias bukan kalimat lengkap). Langkah - langkah
dalam menyusun kerangka karangan, yaitu :
1. Topik karangan dipecahkan ke dalam rincian
makro.Rincian makro ini bertujuan agar terwujud suatu kerangka sementara.
2.
Kerangka sementara tersebut diurai lagi ke dalam bagian - bagian yang lebih
terinci. Hasilnya, itulah kerangka karangan.
·
Pola Susunan Kerangka Karangan :
Untuk
menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria
berikut :
1.
Menggunakan bentuk kerangka standar,
2.
Menggunakan inden atau lurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan bentuk
- bentuk tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka karangan,
3.
Menggunakan penomoran secara konsisten (angka desimal; angka romawi; kombinasi
angka romawi, huruf, dan angka arab),
4.
Setiap judul bab diberi nomor secara konsisten,
5.
Setiap subbab diberi nomor secara konsisten,
6.
Setiap unsur subbab diberi nomor secara konsisten,
7.
Setiap detail unsur diberi nomor secara konsisten,
8.
Penomoran tidak melebihi angka (digit), dan
9.
Kerangka karangan tidak sama dengan daftar isi.
Referensi :
1. Hayon, Josep. 2008. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Grasindo.
2. Hs, Widjono.2007.Bahasa
Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
Comments
Post a Comment