Bahasa Indonesia

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Kedudukan         Bahasa Indonesia



      a.   Pengertian Secara Umum
                     Seperti yang kita ketahui banyak sekali jenis ragam bahasa yang terdapat di dunia ini, salah satu contohnya adalah bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sehari - hari. Bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Berikut ini ada beberapa pengertian bahasa secara umum menurut para ahli :      
1)  Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005 : 3) bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran   dan perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
2)  Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009 : 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
 3)  Sedangkan bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia ( Hasan Alwi, 2002   : 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.  

 b.   Fungsi Bahasa
             ·   Ekspresi diri
         Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakaibahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
           Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
             -  Agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,
             -  Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

             ·  Komunikasi
   Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat. Fungsi. tersbut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
       Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhannya, setiap orang memerlukan kerja sama dengan orang lain. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beraneka ragam. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada : antaranggota keluarga – komunikasi keluarga, antaranggota masyarakat – komunikasi sosial, antarlembaga dalam lingkungan kerja – komunikasi kerja, antarpengusaha dalam lingkungan bisnis – komunikasi bisnis, antarilmuwan – komunikasi ilmiah, dan sebagainya.

·     Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
              Dengan bahasa, orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara, dan lain – lain. Integritas tersebut menimbulkan berbagai konsekuensi, misalnya harus beradaptasi dalam integritas tersebut sehingga tidak menimbulkan konflik, perpecahan, atau permusuhan.
 Bahkan, bahasa menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi dengan kekuatan orang lain dalam integritas tersebut. Kemampuan berintegritas dan beradaptasi ini dibangun melalui aturan verbal (dan nonverbal dalam bentuk simbol – simbol), yaitu bahasa. Misalnya, seseorang tidak akan menggunakan bahasa ilmiah ketika belanja di warung karena menyadari bahwa bahasa ilmiah hanya digunakan untuk berkomunikasi ilmiah sesama ilmuwan; seorang kondektur bus tidak akan menggunakan bahasa baku pada saat mempersilahkan penumpang memasuki busnya; seorang ibu tidak akan menggunakan bahasa bisnis pada waktu menasehati anaknya; seorang anak tidak akan menggunakan resmi pada waktu minta uang untuk transpor kuliah.

·    Alat Kontrol Sosial
 Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
 Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang. 


2. Peristiwa yang Berkaitan dengan Bahasa Indonesia
Berikut ini merupakan beberapa peristiwa yang mempengaruhi perkembangan bahasa indonesia :

1. Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2.  Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
3.  Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
4.  Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
5.  Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
6.   Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
7.   Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
8. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
9.  Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
10. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
11.Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
12.Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
13.Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
14.Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
15.Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia danTata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
16. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.


3.   Mengapa Bahasa Melayu Dijadikan Bahasa Indonesia ?
Bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah menyatu dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia.Mengapa Bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia? Pemilihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang rasional, baik secara politik, ekonomi, dan kebahasaan, yaitu:
Ø Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Ø Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, karena telah dikenal dan digunakan sebagai bahasa pergaulan, tidak lagi dirasakan sebagai bahasa asing.
Ø Bahasa Melayu bersifat demokratis; maksudnya tidak membeda-bedakan tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan memudahkan orang mempelajarinya.
Ø Bahasa Melayu bersifat reseptif; artinya mudah menerima masukan dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.



    4.   Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
             ·  Sebagai Bahasa Nasional
        Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi
fungsi sebagai berikut :
     a.    Lambang Kebanggaan Nasional
     Sebagai unsur budaya dan sekaligus wahana budaya, bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya Indonesia. Pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian budaya itu, wahananya adalah bahasa Indonesia. Penghayatan terhadap nilai – nilai budaya itulah yang membangkitkan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia. 
b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar Pendidikan
                Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa – bangsa lain. Walaupun bangsa Indonesia memiliki beberapa kebiasaan yang sama dengan bangsa – bangsa tetangga, misalnya dengan Malaysia, Brunei Darussalam, ataupun Filipina, tetapi dengan bahasa yang digunakannya, bangsa Indonesia berbeda dari
bangsa – bangsa itu.
c.       Alat Perhubungan Antardaerah dan Antarsuku Bangsa
            Bahasa Indonesia berperan besar dalam menjalin hubungan antar masyarakat yang ada di daerah – daerah dengan masyarakat lainnya yang berbeda suku. Perbedaan budaya dan bahasa daerah dijembatani oleh bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk menjalin komunikasi untuk berbagai kepentingan.
 d.     Alat Pemersatu
            Bahasa Indonesia berperan besar dalam menyatakan masyarakat dan suku bangsa yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya.

  ·   Sebagai Bahasa Negara
                Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a.  Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan
        Bahasa Indonesia digunakan untuk menyelenggarakan seluruh tata kehidupan kenegaraan, seperti pidato kenegaraan, pidato – pidato resmi di kalangan pemerintah pusat dan daerah, surat – menyurat resmi di kalangan lembaga – lembaga pemerintah ataupun swasta, dan menuliskan perundang – undangan.
b.  Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar Pendidikan
            Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam menyelenggarakan kegiatan belajar – mengajar di berbagai jenjang pendidikan dan jenis sekolah.
 c.   Bahasa Resmi Perhubungan Nasional
            Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi dalam tata pergaulan nasional. Misalnya, digunakan untuk kepentingan antarlembaga negara dan antarpemerintah, baik pusat maupun daerah.
 d.  Bahasa Resmi Pembangunan Kebudayaan
            Dalam hal ini bahasa Indonesia berperan besar dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan nasional. Upaya – upaya itu dilakukan dengan bahasa Indonesia sebagai medianya.





Referensi :
1. Rusyanti,hestty. 2013. Pengertian Bahasa Menurut Ahli?.
    tanggal 24 September 2015.
2. Hs, Widjono.2007.Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
    Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
3.  t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4761/BAB1.html. Diakses Pada Tanggal
    24 September
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. Diakses Pada Tanggal 24 September
    2015.
5.  Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung : Grasindo
6. Kusmayadi,Ismail.2006.Think Smart Bahasa Indonesia.Bandung : Grafindo Media
    Pratama






 




 


 





Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Legenda Batu Gantung Parapat Danau Toba

PROPOSAL

Jenis - Jenis Profesi Di Bidang TIK Dan Deskripsi Kerja Profesi IT